Aplikasi Desain Yang Bisa Saya Gunakan Di GNU/Linux

Aplikasi Desain Yang Bisa Saya Gunakan Di GNU/Linux
software desain di gnu/linux

Pada konten kali ini saya ingin berbagi daftar aplikasi yang biasa dipasang pada Distro GNU/Linux. Anggap saja ini kelanjutan dari postingan sebelumnya.

Baca Juga: Pilih Mana, OpenShot Atau Kdenlive Sebagai Software Video Editor Gratis Di GNU/linux?

Sekarang kita bahas untuk kategori Graphics. Ada beberapa aplikasi yang dari dahulu terpasang namun tidak sempat untuk diulik lebih dalam.

GIMP

Sebagai alternatif Adobe Photoshop, kita bisa menggunakan GIMP. Aplikasi ini mungkin bagi sebagian orang dipandang sebelah mata, khususnya bagi yang sudah terbiasa menggunakan software bajakan.

Namun sebenarnya GIMP sudah lebih dari cukup untuk mengedit foto. Hanya mungkin saja perlu membiasakan diri dalam menggunakannya.

Apalagi jika kita belajar secara otodidak, tentunya tutorial yang tersedia tidak sebanyak seperti Adobe Photoshop.

Umumnya GIMP sudah terpasang dibeberapa Distro GNU/Linux, namun jika belum, copas saja perintah dibawah untuk menginstallnya.

sudo apt install gimp 

Untuk informasi lebih lengkap, silahkan kunjungi link ini.

Inkscape

Untuk mengganti Corel Draw di GNU/Linux, kita bisa menggunakan Inkscape. Sependek yang saya ketahui, sudah banyak desainer yang merekomendasikan software ini.

Untuk memasang inkscape sangatlah mudah, ketik saja perintah dibawah pada Terminal kalian.

sudo apt install inkscape

Bagi kalian yang sedang beralih dari aplikasi bajakan ke gratisan, rasanya inkscape sangat layak untuk dicoba.

Pencil2D

Untuk membuat animasi sederhana seperti gambar bergerak, saya sengaja memasang Pencil2d. Meskipun sebenarnya belum ada pengalaman juga dalam hal tersebut.

Untuk menginstall aplikasi Pencil2d cukup mengetik perintah dibawah, tentunya didalam Terminal ya.

sudo apt install pencil2d

Ikuti saja instruksi yang diberikan jika ada. Namun karena saya tidak merasa puas dengan software tersebut, alias tidak mengerti cara menggunakannya, akhirnya saya hapus saja.

ludy@chaletos:~$ sudo apt remove pencil2d
[sudo] password for ludy: 
Reading package lists... Done
Building dependency tree       
Reading state information... Done
The following package was automatically installed and is no longer required:
  libqt5multimedia5
Use 'sudo apt autoremove' to remove it.
The following packages will be REMOVED:
  pencil2d
0 upgraded, 0 newly installed, 1 to remove and 2 not upgraded.
After this operation, 1.611 kB disk space will be freed.
Do you want to continue? [Y/n] 
(Reading database ... 586194 files and directories currently installed.)
Removing pencil2d (0.5.4~git20160219.9d29f33+dfsg-1ubuntu1) ...
Processing triggers for bamfdaemon (0.5.3~bzr0+16.04.20180209-0ubuntu1) ...
Rebuilding /usr/share/applications/bamf-2.index...
Processing triggers for desktop-file-utils (0.22-1ubuntu5.2) ...
Processing triggers for gnome-menus (3.13.3-6ubuntu3.1) ...
Processing triggers for mime-support (3.59ubuntu1) ...
Processing triggers for hicolor-icon-theme (0.15-0ubuntu1.1) ...
Processing triggers for man-db (2.7.5-1) ...
ludy@chaletos:~$ 

Mungkin belum saatnya untuk bermain pencil hehe.

Shotwell

Aplikasi selanjutnya adalah Shotwell yang biasa saya gunakan untuk meng-crop gambar. Software ini dulunya sudah terinstall pada Ubuntu, sehingga kita bisa langsung menggunakannya.

Pada ChaletOS, kita harus memasangnya secara manual. Ketik saja perintah berikut didalam Terminal.

sudo apt install shotwell

Ukuran aplikasinya cukup kecil, jadi tidak akan memakan banyak kuota internet kalian.

Shotwell juga akan secara otomatis meng-import semua file gambar yang berada didalam direktori Pictures dan mengelompokkannya berdasar tahun.

shotwell
shotwell

Ini salah satu fitur yang paling saya sukai.

Blender

Karena sedang tertarik dengan dunia animasi, akhirnya saya nekat memasang Blender yang terkenal menghabiskan banyak resource. Namun ternyata setelah dipasang, komputer ini masih sangguh menjalankannya. Yang berat adalah ketika proses rendering berjalan.

Krita

Aplikasi selanjutnya adalah Krita yang lebih mirip dengan GIMP. Karena memang secara fungsi, kedua aplikasi tersebut tidak jauh berbeda.

Alasan saya memasang Krita karena memiliki beberapa video tutorial YouTube yang belum sempat diulik. Sayang juga kan udah ngabisin banyak kuota untuk download tutorial tapi belum pernah diulik.

Sebenarnya masih banyak aplikasi yang ingin saya pasang dan coba gunakan, namun apalah daya jika hardware tidak mumpuni. Ya segini juga udah uyuhan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Aplikasi Desain Yang Bisa Saya Gunakan Di GNU/Linux"

Posting Komentar

Semua komentar yang masuk saya moderasi, hal ini untuk menghindari spam dan informasi yang tidak berkaitan dengan topik pembahasan.
Silahkan berkomentar dengan bijak.