![]() |
| Mengapa Penjual Sangat Suka Menggunakan Stepler? |
Stepler di Kemasan Makanan: Alasan & Alternatif yang Lebih Aman
Mengapa Penjual Sangat Suka Menggunakan Stepler?
- Harga Sangat Murah - Stepler dan isinya termasuk alat packing termurah.
- Cepat dan Praktis - Hanya butuh hitungan detik untuk menutup kemasan.
- Tidak Perlu Skill Khusus - Siapa pun bisa langsung pakai.
- Ketersediaan Tinggi - Mudah dibeli di mana saja.
- Kebiasaan Turun-temurun - Sudah menjadi praktek umum di pasar tradisional.
Risiko Bahaya Stepler pada Kemasan Makanan
- Bahaya Fisik: Staples bisa lepas, tertelan, atau melukai mulut.
- Kontaminasi - Logam berkarat atau kotor dapat mencemari makanan.
- Risiko Psikologis - Membuat konsumen merasa tidak nyaman dan was-was.
Alternatif Pengganti Stepler yang Lebih Aman
- Selotip atau Benang Khusus Makanan
Contoh: Food grade tape dari plastik atau kertas, benang rafia. - Stiker Perekat (Sticker Seal)
Stiker khusus yang aman untuk makanan, bisa dicetak dengan logo dagangan. - Kemasan dengan Sistem Lipat/Lock
Kantong kertas dengan flap lipat, kemasan plastik dengan sistem seal lipat. - Paper Clip Plastik Food Grade
Klip kertas besar dari bahan plastik yang aman, bisa dipakai ulang. - Karet Gelang Food Grade
Cocok untuk kemasan lentur seperti bungkusan daun. - Perekat Alami
Contoh: Lem dari tepung atau kanji untuk kemasan kertas.
Saran untuk Konsumen yang Tidak Suka Stepler
- Komunikasikan Langsung: Minta kepada penjual dengan sopan, "Boleh tanpa stepler, takut staplesnya lepas."
- Bawa Wadah Sendiri - Ikut tren zero waste dan hindari stepler sekaligus.
- Pilih Pedagang Modern - Cari penjual yang sudah pakai cara packing alternatif.
- Berikan Masukan dengan Sopan - Banyak pedagang belum sadar akan risikonya.
Perubahan memerlukan edukasi bertahap. Dengan semakin banyak konsumen yang sadar, praktik pengemasan yang lebih aman akan semakin meluas.

Belum ada tanggapan untuk "Mengapa Penjual Sangat Suka Menggunakan Stepler?"
Posting Komentar
Semua komentar yang masuk saya moderasi, hal ini untuk menghindari spam dan informasi yang tidak berkaitan dengan topik pembahasan.
Silahkan berkomentar dengan bijak.