Xubuntu

Sebagai pengguna yang lebih mengedepankan kecepatan ketimbang tampilan, saya cendrung memilih desktop XFCE sebagai lingkungan desktopnya dibanding Ubuntu yang sekarang kembali meminang Gnome3.

Disclaimer: Artikel ini saya buat untuk dipraktikkan diatas Xubuntu 17.10, namun karena versi-nya sudah lawas, jadi saya menggantinya ke Xubuntu 18.04. Secara garis besar materi dalam tulisan ini tetap bisa diaplikasikan pada versi Xubuntu apapun dengan sedikit penyesuaian.

Xubuntu memiliki banyak keunggulan terutama dalam hal efisiensi ram dan cpu khususnya untuk hardware lama.

Pada kesempatan ini saya akan dokumentasikan tahapan belajar menggunakan Xubuntu yang diambil dari pengalaman pribadi.

إِنْ شَاءَ اللَّهُ Jika tidak ada halangan, akan saya buatkan pula versi eBook-nya agar bisa dibaca secara offline.

Dikarenakan tulisan ini masih belum selesai sepenuhnya, saya sarankan untuk membookmark halaman ini dengan cara menekan CTRL+D pada web browser kalian (untuk PC) atau melalui menu bookmark pada smartphone.

Apa Itu Xubuntu?

Untuk menyamakan persepsi, kita mulai dari definisi,

Dikutip dari situs resminya,

Xubuntu is an elegant and easy to use operating system. Xubuntu comes with Xfce, which is a stable, light and configurable desktop environment. Xubuntu is perfect for those who want the most out of their desktops, laptops and netbooks with a modern look and enough features for efficient, daily usage. It works well on older hardware too.

Jika diterjemahkan secara bebas, kurang lebih seperti ini;

Xubuntu adalah sistem operasi yang elegan dan mudah digunakan. Xubuntu hadir dengan Xfce, yang merupakan lingkungan desktop yang stabil, ringan dan dapat dikonfigurasi. Xubuntu sangat cocok untuk mereka yang menginginkan yang terbaik dari desktop, laptop dan netbook dengan tampilan modern dan fitur yang cukup untuk penggunaan sehari-hari yang efisien. Ini bekerja dengan baik pada perangkat keras yang lebih lama juga.

Atau saya sendiri lebih suka menyebut Ubuntu dengan Baju XFCE.

Terserah mau menggunakan istilah mana, yang pasti Xubuntu bisa dijadikan sebagai sistem operasi alternatif untuk komputasi sehari-hari. Yang paling menarik menurut saya adalah Xubuntu masih menyediakan versi arsitektur 32bit. Jadi kita tetap bisa meremajakan komputer agar lebih bermanfaat lagi. Daripada cuma disimpen didalam gudang juga kan?

Versi Rilis Xubuntu

Sekarang kita masuk ke versi rilis Xubuntu. Sampai saat tulisan ini dibuat, ada 2 versi rilis Xubuntu yang bisa kita download, yaitu Xubuntu 18.04 LTS dan Xubuntu 19.04. Untuk pemakaian sehari-hari, saran saya gunakan saja yang 18.04 LTS, karena lebih stabil dan disupport selama 3 tahun. Silahkan langsung mendownloadnya melalui link dibawah ini;

Xubuntu 64bit (silahkan klik)
Xubuntu 32bit (silahkan klik)

Catatan: Link downlaod diatas berbentuk file torrent, untuk membukanya diperlukan aplikasi torrent seperti uTorrent atau qBittorent.

File yang kita download masih berbentuk ISO, sehingga harus kita ubah (burning/ekstrak) agar bisa digunakan untuk installasi. Tapi tenang saja, akan kita bahas pada edisi selanjutnya. Jadi untuk sekarang, artikelnya saya cukupkan, sambil menunggu proses downloadnya selesai juga.

Persyaratan Minimum

Untuk menginstal dan menggunakan Xubuntu, Anda membutuhkan setidaknya 512 MB memori. Anda juga dapat mencoba Xubuntu di dalam DVD Desktop dengan jumlah memori yang sama. Perlu diingat bahwa menjalankan sistem dari DVD akan lebih lambat daripada sistem yang diinstal.

Ketika Anda menginstal Xubuntu dari DVD Desktop, Anda memerlukan sekitar 7,5 GB ruang kosong di hard disk Anda.

Prosesor Anda perlu mendukung PAE untuk menjalankan Xubuntu.

Sumber Daya Sistem Yang Disarankan

Untuk mendapatkan pengalaman yang lancar saat menjalankan beberapa aplikasi paralel pada desktop, disarankan untuk memiliki setidaknya 1 GB memori.

Disarankan untuk memiliki setidaknya 20 GB ruang kosong di hard disk Anda. Ini memungkinkan instalasi aplikasi baru serta menyimpan data pribadi Anda di hard disk selain sistem inti.

(diterjemahkan dari situs resminya).

Cara Membuat USB Bootable Xubuntu

Setelah ISO berhasil kita download, langkah selanjutnya adalah dengan membuat USB Bootable agar bisa digunakan untuk installasi. Silahkan siapkan USB dengan kapasitas minimal 2GB. Agar lebih aman, dibackup terlebih dahulu dalam didalamnya, karena pada saat pembuatan USB Bootable, flashdisk tersebut akan terformat ulang.

Untuk tutorial kali ini saya akan mencontohkan ekstraksi ISO menggunakan Etcher.

SIlahkan download terlebih dahulu Etcher disini (klik) lalu install sampai selesai. Setelah dibuka, akan muncul tampilan kurang lebih seperti berikut;